Friday in the Morning.. 💔🙈
Dapat kabar kalau si bapak boss yang nama nya nggak boleh disebut akan berkunjung ke factory hari ini, selalu muncul negative ambience bila mendengar si bapak ini akan datang, rasa khawatir, rasa cemas, rasa tidak nyaman datang secara bersamaan hingga ingin sekali rasa nya hari ini cepat berlalu, dia bicara perihal toxic in the office.. tanpa disadari si bapak adalah pembawa toxic ke lingkungan yang dia datangin.
Pernah suatu hari si bapak meluapkan kemarahan nya pada seseorang karena sesuatu hal dan ternyata itu bukan kesalahan dari orang tersebut, memahami kondisi nya yang terkadang tidak stabil dari sisi psikologi, mengetuk pintu sisi kemanusian kita untuk bersikap memaklumi dan ber-emphaty dengan kondisi yang ada. Sikap Amarah yang diperlihatkan kepada orang lain, mungkin hanya sebagai perisai untuk menutupi kekurangan yang dimiliki, agar anggota team nya merasa takut dan cemas atau tidak memiliki keberanian untuk ber-argumentasi atau pun menuntut sesuatu dari si bapak.
Dari sisi yang lain, tanpa sengaja pernah terlihat bagaimana perlakuan si bapak kepada gadis kecil nya pada saat moment potong pita peresmian pembangunan pabrik baru, terasa sekali ketulusan seorang ayah untuk membantu dan menenangkan gadis kecil nya agar tidak merasa gugup pada saat itu. Dibalik sifat pemarah nya kuyakini si bapak ini memiliki hati yang besar untuk memaafkan atau memaklumi kesalahan yang diperbuat oleh orang - orang sekitar nya, baik disengaja maupun tidak disengaja.
Cara nya mengingatkan kita agar tidak melewati batas yang sudah dibuat oleh si bapak, terkadang terasa agak berlebihan, memberikan negatif effect mulai dari level sangat tidak nyaman sampai pada level menyentuh harga diri kita sebagai manusia. Terkadang terasa melelahkan berada dikondisi yang demikian, Dinding tembok bernama pikiran dan hati sudah dibangun dengan kokoh namun ada kala nya terasa seperti runtuh perlahan tanpa ada nya pertahanan yang menguatkan nya.
Selalu sibuk bertanya pada diri sendiri, apakah sudah selesai misi kita bersama si bapak di perusahaan ini? Apakah ini hanya baru awal nya saja? Apakah ini hanya bersifat sementara? Apakah pantas hal seperti ini menyentuh ego ku? Apakah ini bagian dari ujianku untuk mampu menanjak ke level yang lebih baik lagi?
Setiap pertemuan dan interaksi kita terhadap orang lain, sudah memiliki jalan cerita nya masing - masing dan akan dikembalikan kepada diri kita sendiri akan seperti apa kita akan memulai dan menyelesaikan cerita tersebut.
Komentar
Posting Komentar