Saya mau mencoba belajar me-review sebuah film yang di tayangkan di aplikasi Netflix, awal nya saya kurang tertarik untuk menonton film dengan judul tersebut karena pada saat saya membaca sinopsis film tersebut secara sekilas sangat membosan kan sekali menurut saya bercerita tentang kehidupan para Mafia di negara Italia, Hingga pada saat bulan Ramadhan lalu tayang lah sekuel ke - dua dari film tersebut, beberapa orang cukup menantikan kelanjutan ceritan nya dan ternyata cukup viral di beberapa media sosial hingga akhirnya muncul lah rasa penasaran dan keinginan untuk ikut serta merasakan euforia menonton film tersebut. karena saya bukan pelanggan tetap dari aplikasi tersebut maka saya perlu membeli biaya langganan dengan harga lebih murah di salah satu aplikasi online market yang berwarna orange, setelah mendapatkan username dan password segeralah saya mendaftar dan berselancar menikmati deretan judul - judul film di dalam aplikasi Netflix.
Materi Review film yang akan saya bahas berjudul "365 days", Pertama membaca judul nya ini apa sih?? Apakah ini film dokumenter yang bercerita tentang perjalanan hidup seseorang selama 365 hari alias selama satu tahun. Membosankan sekali, untuk apa kita mengetahui kegiatan atau aktifitas seseorang selama setahun lama nya. Apakah ada yang menarik??
Alkisah cerita seorang Mafia berjenis kelamin laki - laki memiliki wajah yang tampan dan bertubuh atletis sedang mencari wanita yang sangat dia cintai pada saat pandangan pertama. Pria mafia tersebut bernama Massimo dan wanita yang dicintai nya bernama Laura ber kewarganegara-an Polandia. Jalan cerita atau alur film ini cukup dinamis, pasti nya karena ini film yang diperuntukan bagi penonton berusia 18+ sehingga banyak adegan dan perkataan erotis dan kasar.
Laura diberikan waktu selama tiga ratus enam puluh lima hari untuk membuat nya luluh dan jatuh cinta kepada Massimo, kejutan nya adalah tanpa perlu harus menunggu selama itu Laura pun sudah dibuat jatuh cinta tak berdaya dengan cara Massimo mencintai nya, Saya pun sebagai penonton wanita ikut terbawa dengan situasi "Bucin" yang ditampilkan oleh Massimo, perlakuan Massimo yang sangat melindungi wanita yang sudah di tunggu nya selama 5 tahun terakhir lalu memanjakan nya dengan kemewahan dan kasih sayang, serta diwujudkan dalam aktifitas bercinta yang penuh dengan ketulusan - kelembutan dan saling memiliki satu sama lain. Pada saat menonton film ini, saya tidak merasakan sensasi adegan pornografi seperti yang ditampilkan oleh kebanyakan film serupa. Pengambilan latar dengan pemandangan keindahan bukit - perkebunan anggur yang luas - pantai dengan pasir putih dan keindahan laut biru - tempat tinggal kastil dengan aksen mewah yang ditampilkan di dalam film tersebut sangatlah indah serasa sedang berjalan - jalan secara virtual saja.
Rating untuk film ini bintang 4 dari 5.
Komentar
Posting Komentar