Salah satu anggota tim ku tiba - tiba mengirim chat singkat ke dalam nomor Whats App milik ku,
Lalu ku balas :
Cukup meng-kagetkan juga, karena dia tidak pernah mengirim pesan hanya untuk mengajak bicara secara khusus dan serius.
Sudah cukup lama mengenal nya sewaktu di perusahan sebelum nya pernah bekerja sama di satu departemen yang sama, namun berbeda bagian. dikenal sebagai pribadi yang baik, humoris, pendiam dan tidak mudah marah bila digoda oleh teman -teman nya. Entah kenapa bila hanya melihat tampilan luar nya saja, tidak ada yang menyangka bahwa dia mahasiswa S2 dari sebuah perguruan tinggi ternama. Beberapa tahun lalu dia memutuskan resign setelah 8 tahun bekerja dengan alasan ingin melanjutkan kuliah kembali dan meneruskan usaha orang tua nya, lalu saya dipertemukan kembali di dalam perusahaan yang berbeda dengan keadaan yang berbeda juga.
Awal percakapan dibuka dengan permohonan maaf, dilanjutkan dengan pengakuan dan di tutup dengan pemberian nasihat sebagai bahan pertimbangan. Mendapat tawaran dari perusahaan kompetitior yang berkantor di daerah jakarta selatan dengan posisi lebih baik yang menjadi ganjalan perusahaan yang menawarkan pekerjaan tersebut kabarnya management mereka sudah tidak stabil, lingkungan kerja nya sudah tidak nyaman menyebabkan orang - orang yang bekerja di dalam nya memilih untuk resign bahkan hingga secara terpaksa memilih kembali ke perusahaan tempat mereka pernah bekerja sebelum nya, yang masih saya ingat dengan baik pada saat saya mengajukan resign dari perusahaan sebelum nya, atasan yang sangat menyebalkan bagi saya sampai memperingati saya untuk tidak pindah ke perusahaan tersebut karena teman baik nya yang bekerja di perusahaan tersebut sebagai managing director menceritakan kondisi kebrobokan management nya pada saat itu dan memilih untuk pergi ke perusahaan yang baru, menurut mantan atasan saya lebih baik tetap stay di sini yang lebih stabil dan lebih baik secara lingkungan kerja nya. Artinya kondisi perusahaan tersebut amat sangat mengkhawatirkan di masa depan.
Saya pun memberikan gambaran yang serupa sebagai bahan pertimbangan nya untuk meneruskan menerima undangan interview tersebut atau tidak, saya hanya berusaha untuk lebih bijaksana dengan memberikan ijin bila ingin tetap mencoba untuk datang dipersilahkan hanya untuk menghilangkan rasa penasaran di dalam diri kita dan syukur - syukur bila ternyata mendapatkan tawaran penghasilan dan fasilitas yang lebih baik dibandingkan yang dia terima saat ini, Alloh sudah merencanakan yang terbaik untuk kehidupan kita entah itu akan datang lebih awal atau memang akan tiba di waktu yang tepat.
Komentar
Posting Komentar