Teringat saat usia nya genap dua tahun, anak pertama ku mulai mendapat perhatian khusus terkait tumbuh kembang nya, banyak sekali milestone yang belum tercapai dan perlu dilakukan extra stimulasi baik secara motorik maupun sensorik nya. Perlahan saya dan suami menjalani dan mendampingi terapi untuk putra kami, walaupun bayak nasehat yang kami terima baik dari pihak keluarga saya dan suami maupun dari teman - teman terdekat kami, mereka bilang semua akan baik - baik saja tidak ada yang perlu di khawatirkan secara berlebihan. saya aamiin kan sebagai bagian dari do'a, waktu terus berjalan namun progress dari tiap terapi yang dijalani tidak memberikan hasil yang significant. Kami tidak mempermasalahkan perihal waktu, tenaga, maupun biaya yang sudah dikeluarkan karena sejati nya setiap anak sudah memiliki pundi - pundi rezeki nya masing - masing kami yakini seluruh nya sebagai qodarulloh terbaik bagi keluarga kami hingga detik ini.
Kami tidak putus asa, walaupun terkadang terasa berat tapi saya dan suami menjalani ini dengan penuh kesabaran dan keyakinan Alloh paring kemudahan dan kelancaran dari setiap ikhtiar yang kami jalani. Putra kami sempat diasuh oleh ibu mertua dan keluarga kakak ipar di kampung dikarenakan saya sedang mengandung anak yang kedua dan sudah masuk tri-semester terakhir, tetap melanjutkan terapi yang sama yang pernah dijalani sebelum nya. Setelah kelahiran anak kedua kami, beberapa bulan kemudian kami berencana menjemput putra pertama kami dan melanjutkan terapi dengan metode yang lain.
Saya buatkan janji untuk assessment dengan seorang ahli terapis untuk anak - anak berkebutuhan khusus, yang sudah bersetifikat. observasi yang sangat singkat dengan hasil yang sangat luar biasa dan di luar dugaan, anak pertama kami di usia nya yang ke empat di diagnosa ASD (Autism Spectrum Disorder). Awal nya kondisi tersebut kuterima dengan berat hati dan rasa kecewa yang tidak berdasar secara logika, begitu pun suamiku, kami pernah berada pada fase denial, kami sadari ini tidak baik bila berlangsung terlalu lama.. (Bersambung..)
Komentar
Posting Komentar